02 June 2020
20 January 2017
Panduan praktik Klinis PPK Mata - Glaukoma Kronis (Primer/Sekunder)
1. ICD : H. 40.1
2. Nama
Penyakit / Diagnosis :
GLUKOMA KRONIS (Primer / Sekunder)
3. Kriteria
Diagnosis :
Subjektif
-
Mata bertambah kabur secara perlahan –
lahan
-
Sakit dan terasa nek pada mata
-
Sering menabrak benda di sekitarnya
-
Kadang melihat halo sekitar bola lampu
-
Ada kausa yang menyebabkan TIO meningkat
Objektif
-
Mata tenang
-
Tekanan bola mata meningkat (21-40 mgHg)
-
Penggaunganpapil saraf optik yang khas
(ekskavasio) / GON
-
Gangguan lapang pandang yang khas
(scotoma paracentral, arcuate sampai “tunner Vision”)
4. Diagnosis
Banding :
-
Katarak
-
Retinitis pigmentosa
-
Retina DM, Hipertensi
5. Pemeriksaan
Penunjang :
-
Tajam Penglihatan, TonometriGonioskopi
-
Perimetri, funduskopi
6. Konsultasi : Sp. Mata Devisi Glaukoma
7. Perawatan
RS : jika memerlukan
operasi
8. Terapi :
Medikamentosa :
-
Initial treatment
-
Miotikum tetes mata (Carpin 2%) 4 x /
hari
-
Tomolol / Betaxolol 0,25 – 0,5 % tetes
mata 2 x / hari
-
Prostaglandin analog tetes mata (
Xalatan 0,1 %)
-
Acetazolamid 250 mg 3x1, Tablet K (Aspar
K) 3 x 1 tablet
Operasi
:
-
Laser trabekuloplasti
-
Trabekulektomi
-
Trabekulektomi + ImplanMolteno / achmed
9. Tempat
Pelayanan : SMF Mata
10. Penyulit : Keratopati, bullosa,
gloukoma absolut (buta)
11. Informend
Consent : ya, Jika dilakukan operasi
12. Standar
Tenaga : Dr. Umum,
Spesialis Mata, Mahir Mata
13. Lama
perawatan : 7 – 10 hari
14. Masa
pemulihan : 4 – 6 hari
15. Output : Sembuh / sembuh
Parsial / Buta
16. PA : Tidak
17. Otopsi/Risalah/Rapat : Tidak
18. Prognosis : Dubius
19. Tidak
lanjut : -
18 January 2017
Panduan Praktik Klinis PPK Mata - Dakriosistits kronis
1. ICD : H. 40.1
2. Nama
Penyakit / Diagnosis :
DAKRIOSISTITIS KRONIK
3. Kriteria
Diagnosis :
Subjektif
- air mata keluar terus(efifora),
disertai kotoran mata
- mata tenang
Objektif
-
Efifora
-
Sekretmukopurulen
Tes
-
Tes anel (-) buntu
4. Diagnosis
Banding :
Mukocele
5. Pemeriksaan
Penunjang : Foto kontras daerah sakus lakrimalis,
Tes Anel
6. Konsultasi :
Sp. Mata Plastik Rekontruksi, Sp. THT
7. Perawatan
RS : perlu karena memerlukan operasi
8. Terapi :
Menikamentosa : Antibiotik
tetes mata (Polimiskin, Neomisin, Ofloksasin, Tobra)
Antibiotik
Oral ( Amoxiciliin 500mg, Ciprofloksasin 500mg)
Anti
inflamasi tablet (Nonflamin, Dansera)
Operasi : Dacryosistorhinostomi
(DCR) dgn silicon tube
9. Tempat
Pelayanan :
SMF Mata
10. Penyulit : Exaserbasi akut, Fistule
11. Informend
Consent :
Ya, Jika dilakukan operasi
12. Standar
Tenaga : Dr. spesialis Mata, Sp. THT
13. Lama
perawatan : 7 – 10 hari
14. Masa
pemulihan : 4 – 6 hari
15. Output : duktusnasolacimalis tidak buntu
16. PA :
Tidak
17. Otopsi/Risalah/Rapat : Tidak
18. Prognosis :
dubius
19. Tidak
lanjut : -
16 January 2017
Panduan Praktik Klinis PPK Mata - Ulkus Kornea
1.
ICD :
H. 16.0
2.
Nama Penyakit/Diagnosis/ : ULKUS KORNEA / TUKAK KORNEA
3.
Kriteria Diagnosis :
Subjektif : Silau, nyeri, berair, Kaabur, merah,
Objektif
: Hiperemissilier dan konjungtiva
Bercak keputihan pada kornea, dengan pus
Sekretpurulen
Pupil miosis, ada hipopion
Tes : Flouresin positif sekitar ulkus
4.
Diagnosis Banding : -
Keratitis
- Endoftalmitis
- Sikatrik kornea
5.
Pemeriksaan Penunjang :- tes
flourensi
-
pengecatan gram, giemsa, KOH
-
kultur sekret dan tes kepekaan
-
Lab lengkap
6.
Konsultasi : SMF Gigi, THT, Penyakit Dalam
Sp. M Devisi Infeksi imunologi
7.
Perawatan RS : Perlu/segera, untuk mencegah kerusakan kornea
lebih luas atau perforasi, jika memerlukan operasi
8.
Terapi :
Medikamentosa:
-
Istirahat
-
AB tetes mata (Pilih: Ciprofloksasin,
Ofloksasin, Levofloksasin, Tobramicin, Dibekaci)
-
Atropin 1% tetes mata.
-
Tablet Antibiotik :Ciprofloksasin 2x 500
mg/Cefalosporin 2x500mg Levofloksasin
-
Fortified antibiotik tetes mata, kalau
perlu autologous serum
-
Analgetik : asam mafenamat 500mg
Operasi:
-
Scrapping/ debridemen kornea
-
Flap konjungtiva / amnion jika ulkus
yang impending perforasi
9.
Tempat Pelayanan : SMF mata, Devisi Infeksi Imunologi
10.
Penyulit : - Perforasi kornea, - descemetocele
-
Endoftalmitis, Panoftalmitis
11.
Informed Consent (tertulis) : ya,
terutama yang memerlukan operasi
12.
Standar Tenaga : medis, Sp. M, Analis
13.
Lama Perawatan : 5-10 hari
14.
Masa Pemulihan : 7 – 14 hari
15.
Output : sembuh partial / komplikasi
(sikatrik)
16.
PA : tidak
17.
Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18.
Prognosis : Dubius ad malam
19.
Tindak Lanjut : -
05 January 2017
Panduan Praktik Klinis - Mata - Keratitis
1. ICD : H. 16. 0
2. Nama Penyakit / Diagnosis / ICD : KERATITIS
3. Kriteria Diagnosis :
Subjektif :
Silau, nyeri, berair, kabur, merah.
Objektif :
Blefarospasme, hiperemi perikornea, edema kornea,infiltrat kornea
Jenis : - Keratitis epithelial (punctate superficialis)
Keratitis herpes simplek o.k H. simplek : infiltrat seperti akar (dendrite)
Keratitis H. zoster : infiltrat dendrite
- Keratitis profunda (flourossin negatif)
Keratitis numularis infiltrat bulat seperti uang logam
Keratitis luetika : salmon picth
Keratitis tuberculosa
4. Diagnosis Banding : konjungtivitis akut, uveitis akut,galukoma akut.
5. Pemeriksaan Penunjang : test flouresin, pengecatan gram, KOH, Mantoux tes, thorak foto, lab VDRL, DL.
6. Konsultasi : Sp. M, devisi infeksi dan imunologi, fokal infeksi (THT, gigi, internis)
7. Perawatan RS : tidak perlu, kecuali memerlukan operasi.
8. Terapi :
Medikamentosa :
- Midriatikum tetes mata (atropin 1%) 1x1 tetes/hari
- AB tetes mata (gentamisin, ciprofloksasin, kloramfenikol, ofloksasin), fortified
- Antivirus salep mata (acyclovir, IDU) pada keratitis herpes simplek
- Tetes mata steroid (tobroson,xitrol,alletrol) pada keratitis numularis)
- Anti jamur tetes mata (diflucan, cenazol, natacen)
- AB oral (ciprofloksasin 500mg/ amoxicillin 500mg)
operasi :
dilakukan flap konjungtiva atau amnion graft jika komplikasi ulkus kornea.
9. Tempat Pelayanan : SMF mata, subbag infeksi dan imuonologi.
10. Penyulit : ulkus kornea perforasi , endoftalmitis
11. Informed Consent (tertulis) : perlu, jika dilakukan operasi
12. Standar Tenaga : dokter umum, sp.M, analis.
13. Lama Perawatan : 5-7 hari jika memerlukan operasi
14. Masa Pemulihan : 2-4 minggu
15. Output : sembuh / rekuren, sikatrik
16. PA : tidak
17. Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18. Prognosis : dubius ad malam
19. Tindak Lanjut : -
2. Nama Penyakit / Diagnosis / ICD : KERATITIS
3. Kriteria Diagnosis :
Subjektif :
Silau, nyeri, berair, kabur, merah.
Objektif :
Blefarospasme, hiperemi perikornea, edema kornea,infiltrat kornea
Jenis : - Keratitis epithelial (punctate superficialis)
Keratitis herpes simplek o.k H. simplek : infiltrat seperti akar (dendrite)
Keratitis H. zoster : infiltrat dendrite
- Keratitis profunda (flourossin negatif)
Keratitis numularis infiltrat bulat seperti uang logam
Keratitis luetika : salmon picth
Keratitis tuberculosa
4. Diagnosis Banding : konjungtivitis akut, uveitis akut,galukoma akut.
5. Pemeriksaan Penunjang : test flouresin, pengecatan gram, KOH, Mantoux tes, thorak foto, lab VDRL, DL.
6. Konsultasi : Sp. M, devisi infeksi dan imunologi, fokal infeksi (THT, gigi, internis)
7. Perawatan RS : tidak perlu, kecuali memerlukan operasi.
8. Terapi :
Medikamentosa :
- Midriatikum tetes mata (atropin 1%) 1x1 tetes/hari
- AB tetes mata (gentamisin, ciprofloksasin, kloramfenikol, ofloksasin), fortified
- Antivirus salep mata (acyclovir, IDU) pada keratitis herpes simplek
- Tetes mata steroid (tobroson,xitrol,alletrol) pada keratitis numularis)
- Anti jamur tetes mata (diflucan, cenazol, natacen)
- AB oral (ciprofloksasin 500mg/ amoxicillin 500mg)
operasi :
dilakukan flap konjungtiva atau amnion graft jika komplikasi ulkus kornea.
9. Tempat Pelayanan : SMF mata, subbag infeksi dan imuonologi.
10. Penyulit : ulkus kornea perforasi , endoftalmitis
11. Informed Consent (tertulis) : perlu, jika dilakukan operasi
12. Standar Tenaga : dokter umum, sp.M, analis.
13. Lama Perawatan : 5-7 hari jika memerlukan operasi
14. Masa Pemulihan : 2-4 minggu
15. Output : sembuh / rekuren, sikatrik
16. PA : tidak
17. Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18. Prognosis : dubius ad malam
19. Tindak Lanjut : -
29 December 2016
Panduan Praktik Klinis - PPK - Mata - Pterygium
1. ICD : H. 11. 0
2. Nama Penyakit / Diagnosis / ICD : PTERYGIUM
3. Kriteria Diagnosis :
Subjektif :
Benjolan / selaput pada bola mata
Terasa ngeres, perih, berair, dan sering merah
Objektif :
Tampak jaringan fibrovaskular yang masuk dari konjungtiva ke kornea, sering dinasal, bentuk segitiga, banyak pembuluh darah
Derajat pertumbuhan pterygium :
• I : Pterygium terbatas pada limbus kornea
• II : Pterygium melewati limbus tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea
• III : Pterygium sudah melewati derajat 2 tetapi tidak melebihi pingguran pupil
• IV : Pterygium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan
4. Diagnosis Banding : Penguecule, pseudopterygium, tumor limbus
5. Pemeriksaan Penunjang : tes sonde
6. Konsultasi : subbag. Plastik rekontruksi
7. Perawatan RS : ya, kalau memerlukan tindakan ekterpasi
8. Terapi :
Medikamentosa :
Derajat I, II dan anak muda : tetes mata astringen, vasokonstriksi (Vascon A), kalau meradang diberi tetes mata steroid (xitrol).
operasi :
pada derajat III/IV/kosmetik : eksterpasi lokal anestesi dengan teknik bare sklera atau limbalconjunctival graft (pterygoplasti)
post op. Obat tetes mata antibiotik + steroid, antibiotik, analgetika
9. Tempat pelayanan : SMF mata
10. Penyulit : astigmatism, visus menurun, granuloma
11. Informed consent (tertulis) : perlu, jika dilakukan operasi
12. Standar tenaga : medis (Sp. M.)
13. Lama perawatan : 1 hari kalau dilakukan operasi
14. Masa pemulihan : 7-10 hari post eksterpasi
15. Output : sembuh / rekuren
16. PA : tidak
17. Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18. Prognosis : baik
Angka kekambuhan operasi masih tinggi yaitu :
40% / 61% dengan bare sklera (figuiredo et al/ tan et al)
18% / 25,9% dengan conjungtival graft (wong et al / mabar et al)
14,6 % dengan conjungtival limbal graft (mutlu et al)
3% / 10,9% dengan amniotic mambrane transpantation (solomon et al / prabosawat et al)
19. Tindak Lanjut : -
2. Nama Penyakit / Diagnosis / ICD : PTERYGIUM
3. Kriteria Diagnosis :
Subjektif :
Benjolan / selaput pada bola mata
Terasa ngeres, perih, berair, dan sering merah
Objektif :
Tampak jaringan fibrovaskular yang masuk dari konjungtiva ke kornea, sering dinasal, bentuk segitiga, banyak pembuluh darah
Derajat pertumbuhan pterygium :
• I : Pterygium terbatas pada limbus kornea
• II : Pterygium melewati limbus tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea
• III : Pterygium sudah melewati derajat 2 tetapi tidak melebihi pingguran pupil
• IV : Pterygium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan
4. Diagnosis Banding : Penguecule, pseudopterygium, tumor limbus
5. Pemeriksaan Penunjang : tes sonde
6. Konsultasi : subbag. Plastik rekontruksi
7. Perawatan RS : ya, kalau memerlukan tindakan ekterpasi
8. Terapi :
Medikamentosa :
Derajat I, II dan anak muda : tetes mata astringen, vasokonstriksi (Vascon A), kalau meradang diberi tetes mata steroid (xitrol).
operasi :
pada derajat III/IV/kosmetik : eksterpasi lokal anestesi dengan teknik bare sklera atau limbalconjunctival graft (pterygoplasti)
post op. Obat tetes mata antibiotik + steroid, antibiotik, analgetika
9. Tempat pelayanan : SMF mata
10. Penyulit : astigmatism, visus menurun, granuloma
11. Informed consent (tertulis) : perlu, jika dilakukan operasi
12. Standar tenaga : medis (Sp. M.)
13. Lama perawatan : 1 hari kalau dilakukan operasi
14. Masa pemulihan : 7-10 hari post eksterpasi
15. Output : sembuh / rekuren
16. PA : tidak
17. Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18. Prognosis : baik
Angka kekambuhan operasi masih tinggi yaitu :
40% / 61% dengan bare sklera (figuiredo et al/ tan et al)
18% / 25,9% dengan conjungtival graft (wong et al / mabar et al)
14,6 % dengan conjungtival limbal graft (mutlu et al)
3% / 10,9% dengan amniotic mambrane transpantation (solomon et al / prabosawat et al)
19. Tindak Lanjut : -
Panduan Praktik Klinis - PPK - Mata - Hordeolum
1. ICD : H. 00. 0
2. Nama Penyakit / Diagnosis / ICD : HORDEOLUM
3. Kriteria Diagnosis :
Subjektif : kelopak mata bengkak, merah terasa, ada benjolan, sakit bila ditekan, keluar kotoran mata.
Objektif :
Std. Infiltrat : kelopak mata bengkak, kemerahan, nyeri tekan, keluar sedikit kotoran
Std. Supuratif : ada benjolan berisi pus (core)
Ada dua bentuk : externa : bila corenya pada kulit kelopak mata
Interna : bila corenya berada pada konjungtiva palp.
4. Diagnosis Banding : abses palpebra, kalazion, tumor palpebra, selulitis preseptal
5. Pemeriksaan penunjang : tidak ada
6. Konsultasi : Dr. Mata divisi infeksi imunologi
7. Perawatan RS : perlu / berencana jika perlu incisi dan curatage
8. Terapi :
Medikamentosa :
Std. Infiltrat :
• kompres hangat
• salep mata antibiotika polimiksin, kloramfenikol, gentamisin
• oral antibiotika seperti amoksisilin, cepalosporin, eritromisin
• analgetika seperti asam mefenamat, paracetamol
operasi :
std. Supuratif : incisi jika sudah ada fluktuasi atau sudah 2 minggu tidak membaik
9. Tempat pelayanan : puskesmas, dokter swasta, RS tipe A,B,C
10. Penyulit : selulitis preseptal, abses palp.
11. Informed consent (tertulis) : perlu, jika dilakukan operasi
12. Standar tenaga : medis (Sp. M. Dan dokter umum), paramedis.
13. Lama perawatan : dua hari kalau incisi dengan anestesi umum
14. Masa pemulihan : 5-7 hari
15. Output : sembuh sempurna / sikatrik ringan
16. PA : tidak
17. Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18. Prognosis : baik
19. Tindak Lanjut : -
2. Nama Penyakit / Diagnosis / ICD : HORDEOLUM
3. Kriteria Diagnosis :
Subjektif : kelopak mata bengkak, merah terasa, ada benjolan, sakit bila ditekan, keluar kotoran mata.
Objektif :
Std. Infiltrat : kelopak mata bengkak, kemerahan, nyeri tekan, keluar sedikit kotoran
Std. Supuratif : ada benjolan berisi pus (core)
Ada dua bentuk : externa : bila corenya pada kulit kelopak mata
Interna : bila corenya berada pada konjungtiva palp.
4. Diagnosis Banding : abses palpebra, kalazion, tumor palpebra, selulitis preseptal
5. Pemeriksaan penunjang : tidak ada
6. Konsultasi : Dr. Mata divisi infeksi imunologi
7. Perawatan RS : perlu / berencana jika perlu incisi dan curatage
8. Terapi :
Medikamentosa :
Std. Infiltrat :
• kompres hangat
• salep mata antibiotika polimiksin, kloramfenikol, gentamisin
• oral antibiotika seperti amoksisilin, cepalosporin, eritromisin
• analgetika seperti asam mefenamat, paracetamol
operasi :
std. Supuratif : incisi jika sudah ada fluktuasi atau sudah 2 minggu tidak membaik
9. Tempat pelayanan : puskesmas, dokter swasta, RS tipe A,B,C
10. Penyulit : selulitis preseptal, abses palp.
11. Informed consent (tertulis) : perlu, jika dilakukan operasi
12. Standar tenaga : medis (Sp. M. Dan dokter umum), paramedis.
13. Lama perawatan : dua hari kalau incisi dengan anestesi umum
14. Masa pemulihan : 5-7 hari
15. Output : sembuh sempurna / sikatrik ringan
16. PA : tidak
17. Otopsi / Risalah / Rapat : tidak
18. Prognosis : baik
19. Tindak Lanjut : -